About Me

vanvid
saya adalah salah satu mahasiswa kedokteran di salah satu universitas di indonesia.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Sabtu, 05 Maret 2011

postheadericon elektrocardiogram (EKG)

Elektrokardiogram adalah rekaman denyut jantung yang terproyeksikan ke 12 bidang berpotensial elektrik di permukaan tubuh.
Pemeriksaan EKG dapat berguna sebagai marker independen dari penyakit miokardial atau kelainan jantung yang berhubungan dengan hemodinamik, anatomik, molekuler ionik dan memberi keterangan yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis dan terapi dari banyak problematik jantung.
Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, QRS, dan T, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium. Makna gelombang dan interval pada EKG adalah sebagai berikut:
1.      Gelombang P
Gelombang P adalah gelombang atau defleksi pertama yang disebabkan oleh impuls yang disebarkan ke seluruh atrium, menunjukkan depolarisasi atrium.
2.      Interval PR
Interval PR adalah waktu konduksi yang dibutuhkan impuls dari nodus SA ke seluruh atrium, nodus AV, Bundle His dan cabang-cabangnya. Interval PR ini diukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS.


3.      Kompleks QRS
Kompleks QRS terdiri atas gelombang Q yaitu proyeksi perambatan impuls melalui septum dan gelombang R dan S, menunjukkan aktivitas depolarisasi ventrikel, menimbulkan gelombang R yang upright dan gelombang S yang downward dan gelombang Q yang downward terjadi sebelum gelombang R timbul.
4.      Segment ST
Segment ST adalah antara akhir gelombang S sampai awal dari gelombang T, dan menunjukkan permulaan repolarisasi ventrikel.
5.      Gelombang T
Gelombang T menunjukkan repolarisasi ventrikel.

6.      Interval QT
Interval QT ini diukur dari awal kompleks QRS sampai akhir dari gelombang T, meliputi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.

Arus listrik yang dihasilkan dalam jantung selama depolarisasi dan repolarisasi akan dihantarkan ke seluruh permukaan tubuh. Muatan listrik tersebut dapat dicatat dengan menggunakan elektroda yang ditempelkan pada kulit. Elektroda yang digunakan pada pemeriksaan EKG ada 3 jenis, yaitu :
1.      Sadapan baku bipolar (Einthoven)
a.      Lead I, menunjukkan keadaan jantung kiri lateral.
b.      Lead II, berjalan paralel dengan arah vektor jantung normal.
c.       Lead III, menunjukkan keadaan jantung kanan dan bawah.

2.      Sadapan ekstremitas unipolar diperkuat (Goldberger)
a.      aVR, menunjukkan keadaan jantung kanan.
b.      aVL, menunjukkan keadaan jantung kiri dan lateral.
c.       aVF, menunjukkan keadaan jantung bawah.

3.      Sadapan dada unipolar (Prekordial)
a.      V1 : high anterior / anteroposterior, menunjukkan keadaan jantung anterior atas kanan dan anteroposterior.
b.      V1 – V2 – V3 : anteroseptal.
c.        V4 : anteroapikal.
d.      V5 – V6 : anterolateral atau jantung kiri lateral.

Iskemia miokard adalah keadaan dimana otot jantung kekurangan oksigen secara menahun. Bila hanya sesaat mengalami kekurangan oksigen disebut hipoksia miokard. Tanda-tanda iskemia / hipoksia miokard adalah :
a.      Gelombang S tidak dapat mencapai garis isoelektrik sehingga terjadi ST depresi. Dapat diukur dengan menarik garis base line antara akhir P denyut 1 dengan akhir P denyut 2, tampak ST depresi.
b.      Bila ST depresi 0 – 0,5 mm disebut iskemia miokard Borderline.
c.       Bila lebih dari 0,5 mm disebut iskemia miokard definitif.
d.      Pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) kadang repolarisasi ventrikel normal pada waktu istirahat, tidak ada ST depresi yang nyata. Bila dilakukan Exercise (stress) test dengan metode Treadmill terjadi ST depresi yang nyata.

Infark miokard akut adalah kerusakan otot jantung akut dengan nekrosis akibat oklusi arteri koronaria mendadak. Terjadi injury atau kerusakan miokard, akan terlihat :
1.      Timbul gelombang Q patologis (0,04 detik) tanda terjadi infark, defleksi ke bawah > 1,0 mm (normal, gelombang Q kecil < 0,03 detik; defleksi ke bawah < 0,5 mm dan perbandingan dengan QRS adalah 1 : 3).
2.      Timbul ST elevasi dan gelombang T negatif. ST elevasi menunjukkan terjadi injury atau inflamasi otot jantung. Gelombang T negatif adalah tanda iskemia.
3.      Pada lead-lead yang berhadapan terbalik (gambar cermin) pada keadaan akut akan timbul gelombang R dan ST depresi.

0 komentar: