About Me

vanvid
saya adalah salah satu mahasiswa kedokteran di salah satu universitas di indonesia.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Sabtu, 05 Maret 2011

postheadericon Penyakit aterosklerotik koroner


PENYAKIT ATEROSKLEROTIK KORONER
Aterosklerotik adalah penebalan tunika intima arteri (penebalan sklerosis) dan penimbunan lipid yang mencirikan lesi yang khas. Secara morfologi aterosklerosis terdiri atas lesi-lesi fokal yang terbatas pada arteri-arteri otot dan jaringan elastis berukuran besar dan sedang, seperti aorta yang dapat menyebabkan penyakit aneurisma, arteri karotis menyebabkan stroke, arteri renalis menyebabkan pppenyakit jantung iskemik atau infark miokardium.
Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria yang paling sering ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit jadi resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Bila penyakit ini semakin lanjut maka penyempitan lumen akan di ikuti perubahan pembuluh darah yang mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk melebar. Dengan demikian keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan oksigen menjadi tidak stabil sehingga membahayakan miokardium yang terletak di sebelah distal dari daerah lesi.
        Lesi  biasanya diklasifikasikan sebagai endapan lemak, plak fibrosa, dan lesi komplikata sebagai berikut :
1.   Endapan lemak, yang terbentuk sebagai tanda awal aterosklerosis, dicirikan dengan penimbunan makrofagdan sel-sel otot polos terisi lemak pada daerah fokal tunika intima (lapisan terdalam arteri). Endapan lemak biasanya dijumpai dalam aorta pada usia 10 thn, dan dalam arteri koronaria pada usia 15 thn.
2.   Plak fibrosa, merupakan daerah penebalan tunika intima yang meninggi dan dapat diraba dan mencerminkan lesi paling khas aterosklerosis lanjut dan biasanya tidak timbul hingga usia dekade ketiga.
3.   Lesi lanjut atau kompikata, terjadi bila suatu plak fibrosa rentan mengalami gangguan akibat klasifikasi, nekrosis sel, perdarahan, trombosis atau ulserasi dan dapat menyebabkan infark miokardium.
Faktor resiko aterosklerosis koroner:
-          Tidak dapat diubah,
             Usia (laki-laki lbh dari 45 thn, perempuan lebih dari 55 thn atau monopause        prematur tanpa penggantian estrogen )
              Riwayat CAD pada keluarga  (MI pada ayah atau saudara laki-laki sebelum usia 55    thn atau pada ibu atau saudara perempuan sebelum usia 65 thn)
-          Dapat diubah : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes mellitus, obesitas, ketidakaktifan fisik.
Patogenesis Aterosklerosis
Patogenesis aterosklerosis merupakan suatu proses interaksi yang kompleks, dan hingga saat ini masih belum dimengerti sepenuhnya. Interaksi dan respon komponen dinding pembuluh darah dengan pengaruh unik berbagai stresor yang terutama dipertimbangkan. Dinding pembuluh darah terpajan berbagai iritan yang terdapat dalam hidup keseharian. Diantaranya adalah faktor-faktor hemodinamik, hipertensi, hiperlipidemia, serta derivat merokok dan toksin. Agen infeksius juga dapat menyebabkan cedera, dari kesemua agen ini, efek sinergis gangguan hemodinamik yang menyertai fungsi  sirkulasi normal yang digabungkan dengan efek merugikan hiperkolesterolemia dianggap merupakan faktor terpenting dalam patogenesis aterosklerosis.
LDL          LDL teroksidasi          disfungsi endotel, bercak lemak, dan inflamasi          plak halus          ruptur plak          trombosis dan sindrom koroner akut.

Komplikasi :
ü  Hipertensi
Dapat terjadi akibat aterosklerosis yang lama. Demikian juga dengan hipertensi dan gaya regang yang kuat juga dapat menyebabkan aterosklerosis. Karena pembentukan thrombus,jaringan parut, dan proliferasi sel otot polos,lumen arteri berkurang dan resistensi terhadap aliran darah yang melintasi arteri meningkat.
Ventrikel kiri harus memompa lebih kuat untuk menghasilkan cukup gaya yang mendorong darah melewati sistem vascular aterosklerosis yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic sehingga dapat terjadi hipertensi.
ü  Trombus dapat terlepas dari plak aterosklerotik. Hal ini dapat menyebabkan obstruksi aliran darah di hilir,akibatnya dapat terjadi stroke apabila pembuluh darah otak yang tersumbat,atau infark miokardum jika pembuluh darah jantung yang tersumbat.
ü  Pembentukan aneurisma,yaitu pelemahan arteri,dapat terjadi akibat aterosklerosis. Aneurisma tersebut dapat pecah danmenyebabkan stroke apabila terletak di pembuluh serebral.
Penatalaksanaan :
ü  Modifikasi diet
Dapat menurunkan kadar LDL dan memperbaiki kadar HDL. Makanan tinggi serabut (buah-buahan,sayuran,padi-padian),lemak ikan (asam lemak omega 3),produk kacang kedelai (isoflavon), dan bawang putih telah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL.
ü  Terapi atau obat seringkali di gunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida serta memperbaiki HDL. Obat yang dikenal sebagai statin,terbukti efektif,meskipun ada kontraindikasi dan efek samping yang mungkin serius.
ü  Aspirin atau obat antitrombosit untuk mengurangi risiko pembentukan thrombus.
ü  Olahraga atau latihan fisik yang terprogram dapat menurunkan LDL, meningkatkan konsentrasi HDL,dan menurunkan berat badan. Olahraga juga dapat meningkatkan pembentukan pembuluh kolateral di sekitar bagian yang tersumbat.
ü  Kadar glukosa gula darah perlu di control ketat untuk pasien penghidap diabetes.
ü  Pasien aterosklerosis harus menghentikan kebiasaan merokok karena efek senyawa asap rokok merusak dinding sel endotel.
ü  Oksida nitrat atau nitrogliserin mungkin di berikan pada pasien vasospasme untuk merelaksasi dinding pembuluh darah. 
ü  Obat antivirus mungkin memberikan perlindungan terhadap cedera akibat proses infeksi pada lapisan endotel.
ü  Donor darah oleh pria sebanyak tiga kali dalam setahun akan menurunkan kadar besi sampai ke tingkat seperti wanita yang sedang haid,sehingga menurunkan cedera oksidatif.
Pencegahan Penyakit Aterosklerosis Koroner
Tindakan pengobatan terpenting pada aterosklerosis koroner adalah pencegahan primer penyakit itu sendiri. Pencegahan penyakit perlu dilakukan karena banyak alasan:
1.      Penyakit terlihat secara klinis setelah masa laten yang lama dengan perkembangan penyakit tidak bergejala yang terjadi pada awal masa dewasa. Lesi yang di anggap sebagai prekursor penyakit aterosklerosis telah di temukan pada dinding qarteri koronaria anak-anak dan dewasa mudah.
2.      Tidak terdapat terapi kuratif untuk penyakit aterosklerosis koroner. Begitu penyakit ini di ketahui secara klinis, maka terapi hanya bersifat paliatif untuk mengurangi keparahan klinis dan memperlambat perkembangan penyakit.
3.      Konsekuensi penyakit aterosklerosis koroner dapat sangat berbahaya, perlu di cegah kolesterol dini.
4.      Aterosklerosis koroner merupakan salah satu penyebab kematian, dari keseluruhan faktor resiko yang harus dicegah adalah  merokok, gaya hidup yang kurang aktif, dan hiperlipidemia.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih banyak, sangat membantu sekali...

http://acemaxsshop.com/obat-herbal-jantung-koroner/